Dalam sebuah pertemuan hangat dengan dua direktur muda, Akbar dari PT Adhirajasa dan Ibnu dari PT Mutiara, saya sebagai Ketua Umum DEPRINDO kembali diingatkan akan satu hal penting dalam dunia usaha, khususnya di sektor properti: banyak orang lebih sibuk dengan produknya, namun lupa dengan program dan tata kelola perusahaannya.
Selama ini, masih sering saya dengar kalimat yang hampir menjadi “tren” di kalangan developer pemula: “yang penting jalan dulu”. Padahal, pola pikir seperti ini hanya fokus pada produk dan penjualan jangka pendek. Akibatnya, bisnis berjalan tanpa arah, tanpa peta jalan, dan sering kali berakhir dengan usaha yang mandek atau bahkan bangkrut.
Bahkan, tidak sedikit developer yang sudah berkiprah hingga 6 tahun sekalipun masih terbawa gaya lama tersebut sekadar membangun dan menjual tanpa strategi bisnis yang matang. Hasilnya? Hutang menumpuk di berbagai tempat karena tidak adanya kerangka bisnis yang jelas.
Dalam diskusi tersebut, Akbar bertanya dengan lugas: “Langkah seperti apa yang harus kami lakukan baik di Adhirajasa maupun di Mutiara untuk ke depannya?”
Saya menjawab dengan tegas: “Mulailah dengan menyusun Business Plan perusahaan yang matang.”
Business plan bukan hanya dokumen formalitas. Ia adalah kompas yang akan mengarahkan perusahaan, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil bukan sekadar reaktif, melainkan proaktif dan strategis. Dengan perencanaan yang terukur, perusahaan dapat:
- Menentukan visi, misi, dan tujuan jangka panjang.
- Mengatur tata kelola perusahaan agar sehat dan berkelanjutan.
- Menyusun strategi pemasaran dan penjualan yang sesuai dengan target pasar.
- Mengelola keuangan secara disiplin agar tidak terjebak dalam hutang yang tidak terkendali.
- Membangun tim yang solid dengan pembagian peran yang jelas.
Pertemuan bersama Akbar dan Ibnu ini menjadi refleksi bahwa generasi muda di dunia properti memiliki semangat luar biasa. Namun semangat tersebut harus dibingkai dengan strategi dan tata kelola perusahaan yang profesional. Hanya dengan cara inilah, perusahaan seperti PT Adhirajasa dan PT Mutiara dapat bertumbuh menjadi pemain besar, bukan sekadar ikut-ikutan tren pasar.
Saya percaya, dengan business plan yang kuat, keduanya dapat menghindari jebakan “yang penting jalan dulu” dan menggantinya dengan semangat baru: “berjalan dengan arah yang jelas menuju kesuksesan berkelanjutan.”
—
M. Aditya Prabowo
Ketua Umum DEPRINDO