Latar Belakang Tak Selalu Indah, Tapi Bisa Jadi Awal dari Kekuatan Besar

Share :

Oleh Kang Adhi

Anakku, Saudaraku, Sahabatku…

Ketahuilah, setiap insan memiliki latar belakang dan latar belakang itu tak selalu indah, tak selalu rapi, apalagi membanggakan. Banyak dari kita hanya melihat orang lain dari tampilan luarnya, dari bagaimana dia berdiri hari ini, dari tutur katanya yang fasih, dari pakaiannya yang rapi, dari mobilnya yang mewah, atau dari rumahnya yang besar.

Tapi, tahukah engkau bahwa di balik senyum yang ia tampilkan hari ini, ada kisah yang tidak ingin ia ceritakan? Kisah perjuangan, kisah luka, kisah jatuh-bangun yang mungkin hanya dia dan Tuhannya yang tahu. Kita terlalu cepat menilai orang dari posisi akhirnya, tapi malas memahami bagaimana dia memulai langkahnya.

Banyak dari kita tergoda untuk “mencari tahu latar belakang seseorang”. Tapi jika niatmu hanya untuk mencari cela, untuk merendahkan, atau untuk membuka aib masa lalu, berhentilah sejenak dan bertanyalah pada hatimu: apakah engkau sudah memahami arti perjalanan hidup?

Kalau memang ingin melihat latar belakang seseorang, lihatlah bukan hanya riwayat pendidikan atau status sosialnya, tapi lihatlah latar belakang rumahnya: dari mana ia bangkit, dari rumah kecil mana ia belajar besar hati, dari ruang sempit mana ia mengukir cita-cita.

Jangan heran jika orang yang hari ini kuat, dulunya sering jatuh.
Jangan heran jika orang yang hari ini bijak, dulunya penuh luka.
Jangan heran jika orang yang hari ini pemurah, dulunya sering kekurangan.

Karena sesungguhnya, yang membentuk kekuatan seseorang bukanlah kenyamanan, tapi keterbatasan. Bukan limpahan harta, tapi tempaan hidup. Maka, siapa kita untuk meremehkan mereka yang datang dari “belakang”?

Ingatlah, tidak ada manusia yang memilih dari keluarga mana ia dilahirkan. Namun setiap manusia bisa memilih apakah ia akan terus mengutuk masa lalunya, atau menjadikannya pijakan untuk melompat lebih tinggi.

Latar belakang seseorang bukan untuk dihakimi.
Tapi untuk dipahami.
Untuk menjadi pengingat bahwa kita semua adalah makhluk pembelajar, makhluk pejuang, dan makhluk penuh harapan.

Jadi jika engkau mau mencari latar belakang seseorang, jangan cari ke masa lalunya hanya untuk mencari cela.
Tapi datanglah ke rumah kecil yang dulu pernah jadi saksi tangis dan doanya.
Datanglah ke kampung tempat ia menanam mimpi saat semua orang menertawakannya.
Lihatlah dari mana ia memulai, bukan hanya di mana ia berakhir.

Dan kalau engkau punya latar belakang yang juga sederhana, yang juga penuh luka, jangan malu.
Karena bukan latar belakangmu yang menentukan masa depanmu,
tapi apa yang kamu lakukan hari ini untuk keluar dari keterbatasan itulah yang akan menjadi cerita kebanggaanmu kelak.

Seburuk apa pun latar belakangmu, masih bisa menjadi pelita bagi orang lain jika engkau tidak menyerah.
Sebagus apa pun latar depanmu, tak ada artinya jika engkau lupa darimana engkau berasal.

Mari kita belajar rendah hati.
Karena di hadapan Tuhan, yang paling tinggi bukan yang paling kaya latar belakangnya, tapi yang paling sabar menapaki latar belakangnya menuju perubahan.