Tak banyak yang percaya bahwa keberhasilan besar bisa dimulai dari nol—tanpa modal, tanpa pengalaman, hanya dengan semangat dan tekad yang tak pernah padam. Namun kisah nyata Ibnu Sholihin, seorang pemuda sederhana asal desa, membuktikan bahwa mimpi besar bisa menjadi nyata jika dikejar dengan kerja keras dan keberanian untuk bangkit setiap kali jatuh.
Dari Desa Menuju Kota, Mengadu Nasib
Ibnu Sholihin lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil yang jauh dari hingar-bingar kota besar. Dengan semangat ingin mengubah nasib, ia memberanikan diri merantau ke kota. Berbekal keberanian dan keyakinan, ia mencoba berbagai macam pekerjaan dan usaha, mulai dari berdagang kecil-kecilan, menjadi karyawan, hingga menjajal bisnis online.
Namun, perjalanan itu jauh dari mulus. Usaha silih berganti dijalani, tapi tak sedikit pula yang harus ditinggalkan karena gagal. Ia mengalami kerugian, hingga terjerumus dalam investasi di bidang properti yang nyaris membuatnya kehilangan segalanya.
Dari Korban Menjadi Pelaku: Terjun ke Dunia Developer
Alih-alih menyerah, pengalaman pahit itulah yang justru membentuk ketangguhan mental Ibnu. Ia mulai belajar dari kesalahan, menggali informasi, dan membangun relasi di dunia properti. Tanpa latar belakang di bidang teknik sipil atau arsitektur, apalagi tanpa modal besar, ia memberanikan diri masuk ke dunia pengembangan properti sebuah bidang yang kerap dianggap hanya bisa dimasuki oleh mereka yang punya modal kuat.
Yang menjadi modal utamanya hanyalah kemauan belajar, kepercayaan diri, dan kejujuran. Ibnu memulai dari proyek kecil: membantu menjual tanah orang lain, menghubungkan pembeli dan pemilik lahan, hingga mendapat kepercayaan dari investor lokal. Dari sana, ia mulai mengelola proyek-proyek skala kecil sebagai developer pemula.
Jatuh Bangun Merintis, Bangkit Menjadi Pemilik Perusahaan
Langkah Ibnu tidak selalu mulus. Ia menghadapi banyak tantangan: perizinan rumit, keterbatasan modal, hingga kegagalan proyek. Namun, setiap tantangan dijadikan pelajaran. Dengan pola pikir solutif dan mental baja, Ibnu perlahan membuktikan bahwa kerja keras dan reputasi yang baik akan membuka jalan.
Kini, di usianya yang masih tergolong muda, Ibnu telah berhasil mendirikan perusahaan developer properti sendiri. Beberapa proyek perumahan dan kavling tanah telah berhasil ia kembangkan, bahkan beberapa di antaranya telah terjual sebelum proses pembangunan selesai. Nilai aset yang dimilikinya kini mencapai miliaran rupiah.
Kunci Sukses: Niat, Kejujuran, dan Konsistensi
Saat ditanya apa kunci keberhasilannya, Ibnu menjawab singkat, “Niat baik, kejujuran, dan jangan pernah menyerah. Kalau jatuh, bangkit lagi. Dunia properti butuh orang yang tahan banting, bukan yang mudah puas.”
Kisah Ibnu Sholihin menjadi inspirasi nyata bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang punya latar belakang akademis tinggi atau warisan modal besar. Kesuksesan juga milik mereka yang berani memulai, tak takut gagal, dan punya keteguhan hati untuk terus maju meski berulang kali jatuh.