HIPNUSA Hadir Menata dan Memberdayakan UMKM: Dari Pedagang Asongan Menuju Usaha Mandiri

Share :

Oleh: HIMPUNAN PENGUSAHA NUSANTARA (HIPNUSA)

Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi nasional, pelaku usaha mikro dan kecil masih menjadi pilar utama pergerakan ekonomi rakyat. Namun, tidak sedikit dari mereka—khususnya pedagang asongan—yang hidup dalam ketidakpastian. Setiap hari mereka dihantui razia Satpol PP, karena berjualan di lokasi yang dianggap tidak resmi. Di sisi lain, mereka tidak mampu menyewa kios permanen yang harganya tidak terjangkau.

Masalah ini menjadi perhatian serius HIMPUNAN PENGUSAHA NUSANTARA (HIPNUSA). Organisasi ini lahir sebagai wadah kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha, dengan visi besar: menjadikan UMKM Indonesia naik kelas, tertata, dan profesional.

Solusi Nyata: Edukasi, Fasilitasi, Kolaborasi

Ketua Umum HIPNUSA, Aditya, dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya membangun ekosistem UMKM yang sehat. Menurutnya, kunci sukses pelaku usaha bukanlah kompetisi, tetapi kolaborasi dan sinergi. “Jangan saling bersaing sesama anggota HIPNUSA. Mari kita berkolaborasi – bersinergi – maka kita akan menghasilkan profesional,” tegas Aditya.

Berangkat dari semangat itu, HIPNUSA menyusun rencana kerja strategis yang berfokus pada penataan pedagang kecil, pemberdayaan UMKM, dan penyediaan fasilitas usaha yang layak dan manusiawi.

Langkah Nyata HIPNUSA dalam Mendampingi UMKM:

  1. Pendataan dan Pemetaan
    HIPNUSA melakukan pendataan menyeluruh terhadap para pelaku usaha kecil dan asongan. Data ini menjadi dasar untuk program penataan dan pendampingan yang lebih tepat sasaran.
  2. Edukasi dan Pelatihan
    Pelatihan diberikan secara rutin—mulai dari manajemen keuangan, legalitas usaha, hingga pemasaran digital. HIPNUSA percaya bahwa ilmu adalah modal awal untuk mandiri.
  3. Fasilitas Usaha Terjangkau
    HIPNUSA menggagas program “Gerobak Bersinergi” yang dapat digunakan oleh pedagang kecil sebagai tempat jualan yang layak, standar, dan mudah dipindahkan. Selain itu, HIPNUSA juga mendorong pembentukan “Zona UMKM” di lokasi-lokasi strategis seperti terminal, taman kota, dan area publik lainnya.
  4. Koperasi HIPNUSA
    Untuk mendukung pembiayaan usaha mikro, HIPNUSA mendirikan koperasi internal yang dapat memberikan akses pinjaman mikro tanpa bunga tinggi, dengan sistem gotong royong antar anggota.
  5. Kemitraan dan Advokasi
    HIPNUSA aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta untuk mendukung regulasi dan bantuan nyata bagi UMKM.

Mengubah Nasib, Bukan Menghapus Usaha

HIPNUSA menolak paradigma bahwa pedagang kecil adalah pengganggu ketertiban kota. Sebaliknya, mereka adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Yang dibutuhkan bukan penertiban tanpa solusi, tapi penataan dengan pendekatan manusiawi dan pemberdayaan berkelanjutan.

Dengan semangat “UMKM Naik Kelas, Bukan Tergusur”, HIPNUSA ingin menunjukkan bahwa pedagang asongan juga bisa naik level menjadi pengusaha kecil yang mapan—asal diberi ruang, bimbingan, dan akses fasilitas.

Penutup

HIPNUSA percaya, bahwa membangun UMKM yang kuat tidak cukup hanya dengan niat baik, tapi juga perlu kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan kepedulian sesama pengusaha. Saatnya kita buktikan bahwa usaha kecil bukanlah kelas kedua, tetapi pondasi utama ekonomi bangsa.

Bersama HIPNUSA, kita tidak sekadar berdagang. Kita membangun masa depan.