Oleh : M. Aditya Prabowo
Adab adalah salah satu pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menjadi cerminan akhlak, pendidikan, dan nilai-nilai yang tertanam sejak kecil. Salah satu adab yang paling sering ditekankan adalah sikap menghormati yang lebih tua. Menghormati bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata dari budi pekerti dan tata krama.
Menghormati yang lebih tua bukan hanya sebatas memberi salam atau berbicara sopan. Lebih dari itu, ia tercermin dalam sikap sehari-hari: berdiri untuk menyambut, berjabat tangan dengan penuh hormat, memperhatikan ketika berbicara, dan tidak sibuk dengan hal lain ketika berhadapan dengan mereka. Walau sederhana, sikap ini memberi dampak besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Pengalaman di Koperasi Pesantren
Saya pernah mengalami sebuah peristiwa yang menjadi pelajaran berharga. Suatu ketika saya mampir ke koperasi di sebuah pondok pesantren untuk membeli air minum karena merasa dahaga. Di sana saya melihat tiga pemuda yang saya kenal. Dengan niat baik, saya hampiri mereka dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Namun, yang saya temui justru sebuah kekecewaan. Ketiganya tetap duduk, bahkan salah satunya asyik dengan telepon genggam di tangan kirinya. Tanpa beranjak dari tempat duduk, mereka menyambut dengan sambil lalu. Saya pun hanya bisa tersenyum dan meninggalkan mereka, meski dalam hati timbul rasa getir: “Apakah seperti ini adab yang diajarkan? Di pesantren yang seharusnya menjadi tempat menanamkan akhlak?”
Pengalaman itu menyadarkan saya bahwa nama besar sebuah tempat, meskipun “pondok pesantren”, belum tentu menjamin akhlak semua orang di dalamnya. Pendidikan akhlak bukan hanya soal lembaga, melainkan bagaimana nilai-nilai itu dihidupkan dalam diri.
Mengapa Menghormati yang Lebih Tua Penting?
- Cerminan Akhlak dan Pendidikan
Cara seseorang memperlakukan yang lebih tua menunjukkan kualitas akhlaknya. Sikap hormat adalah tanda bahwa ia paham nilai-nilai luhur yang ditanamkan sejak kecil. - Bekal di Masa Depan
Yang muda hari ini, suatu saat akan menjadi tua. Ketika terbiasa menghormati, maka kelak ia pun akan dihormati. Adab itu ibarat investasi moral yang akan kembali pada dirinya. - Membangun Keharmonisan Sosial
Masyarakat yang menjunjung tinggi adab akan lebih damai dan rukun. Yang tua mendapat penghargaan, sementara yang muda mendapat bimbingan dan nasihat.
Penutup
Kejadian sederhana di koperasi pesantren itu menjadi pengingat bahwa adab tidak boleh hanya menjadi slogan. Menghormati yang lebih tua adalah kewajiban yang membawa manfaat besar, baik bagi diri kita maupun bagi lingkungan.
Pada akhirnya, yang muda akan datang kepada yang tua untuk meminta nasihat, pertolongan, bahkan sekadar berbagi pengalaman. Maka, adab adalah jembatan yang menghubungkan generasi, mempererat silaturahmi, dan menciptakan kedamaian yang sesungguhnya.