Perkembangan pasar properti dan investasi di Kabupaten Indramayu menunjukkan tren yang sangat positif, didorong oleh realisasi investasi yang signifikan dan permintaan yang tinggi. Data terbaru menunjukkan bahwa Indramayu semakin menjadi magnet bagi investor, baik di sektor residensial maupun komersial.
Realisasi Investasi Melonjak Tembus Rp1,58 Triliun
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, iklim investasi di daerah ini mengalami lonjakan yang luar biasa. Hingga triwulan II tahun 2025, realisasi investasi di Indramayu telah mencapai Rp1,58 triliun, atau sekitar 75% dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp2,09 triliun. Angka ini naik drastis dari capaian triwulan I 2025 yang tercatat sebesar Rp362 miliar. Pertumbuhan pesat ini tidak hanya didominasi oleh satu sektor, melainkan merata di berbagai bidang, termasuk properti, yang menunjukkan ekosistem ekonomi yang sehat.
Harga Properti dan Lahan Terus Merangkak Naik
Peningkatan investasi ini tercermin langsung pada pergerakan harga properti. Data dari platform properti terkemuka menunjukkan bahwa harga properti, khususnya tanah, terus mengalami kenaikan. Pada September 2025, harga median tanah di Indramayu dilaporkan naik sekitar 5% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan harga ini menandakan bahwa properti di Indramayu memiliki prospek yang menjanjikan sebagai investasi jangka panjang.
Harga pasaran tanah per meter persegi di Indramayu saat ini berkisar mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1,3 juta, tergantung lokasi dan peruntukannya. Sementara itu, untuk hunian, tersedia berbagai pilihan mulai dari rumah bersubsidi dengan harga sekitar Rp166 juta, hingga rumah komersial yang harganya mencapai miliaran rupiah.
Perkembangan Kawasan Industri Losarang dan Krangkeng
Pemerintah Kabupaten Indramayu secara serius mengembangkan kawasan-kawasan industri, dengan fokus utama di Kawasan Industri Losarang. Proyek ini direncanakan seluas 1.000 hektar, dengan tahap awal pembangunan yang mencakup 300 hektar. Beberapa perusahaan telah berkomitmen untuk membangun pabrik di sini, termasuk PT Wiratama Indramayu Perkasa, pengembang kawasan itu sendiri.
Selain itu, Kawasan Krangkeng juga menjadi pusat investasi dengan masuknya industri manufaktur berskala besar. Salah satu yang paling menonjol adalah PT Sun Bright Lestari (SBL), sebuah pabrik sepatu yang dibangun di atas lahan seluas 29 hektar. Proyek ini ditargetkan mampu menyerap hingga 18.000 tenaga kerja secara bertahap. Pembangunan pabrik ini menjadi bukti nyata bahwa Indramayu menawarkan iklim investasi yang kondusif dan aman.
Potensi Serapan Tenaga Kerja dan Dampak Terhadap Properti
Masuknya perusahaan-perusahaan ini membawa implikasi besar bagi sektor properti. Berikut adalah beberapa dampaknya:
- Peningkatan Permintaan Hunian: Ribuan tenaga kerja baru yang akan diserap oleh pabrik-pabrik ini, baik dari Indramayu maupun luar daerah, akan memicu lonjakan permintaan akan hunian, mulai dari rumah sewa, indekos, hingga perumahan subsidi.
- Peluang Bisnis Properti Komersial: Pertumbuhan jumlah pekerja dan penduduk di sekitar kawasan industri juga membuka peluang untuk pengembangan properti komersial, seperti ruko, toko, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Kenaikan Harga Lahan: Ketersediaan lahan industri yang terbatas dan permintaan tinggi dari para investor akan terus mendorong kenaikan harga properti di area-area strategis, menjadikan Indramayu sebagai lokasi investasi yang sangat menguntungkan.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah yang pro-investasi dan masuknya berbagai industri, Indramayu kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, didukung oleh sektor properti yang semakin menggeliat.
Prospek Investasi yang Menjanjikan
Melihat data yang ada, prospek investasi properti di Kabupaten Indramayu sangatlah menjanjikan. Dengan dukungan infrastruktur, iklim investasi yang kondusif, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indramayu menawarkan peluang emas bagi para investor. Baik untuk pembangunan perumahan subsidi yang menyasar segmen pasar menengah ke bawah, maupun pengembangan properti komersial seperti ruang usaha atau ruko yang permintaannya terus meningkat.